Menulis Blog: Pencitraan atau Eksistensi Diri?
Menulis
blog, layaknya menuliskan segala hal tanpa batas yang dapat
mengembangkan kemampuan seseorang, khususnya dalam hal penulisan.
Raditya Dika, sebagai salah seorang blogger aktif, awalnya hanya
menuliskan pengalaman-pengalaman sehari-harinya dengan gaya yang cukup
unik karena dituliskan mengikuti gaya humor. Penulisan a la Raditya Dika
akhirnya menjamur menyebar selain karena dia pernah memenangi sebuah
lomba blog atau blog competition, tulisan yang ada di blog Raditya Dika
pun dibukukan oleh penerbit GagasMedia. Hingga kini, Raditya Dika
dikenal sebagai seorang penulis yang buku-bukunya selalu ditunggu oleh
pembaca setianya.
Kegiatan ngeblog telah mengantarkan
seorang Raditya Dika menjadi seorang penulis komedi. Mungkin ada juga
yang pernah mendengar nama Trinity The Naked Traveler, yang juga menjadi
penulis karena menuliskan pengalamannya keliling dunia dengan modal
yang sedikit tapi sarat dengan makna. Mereka berdua merupakan produk
industri dari penulisan blog yang berhasil menjadikan diri mereka
seperti apa yang sedang diri mereka jalani. Kehidupan yang eksistensial,
kehidupan yang nyata dan benar dilakukan karena sesuai dengan pilihan
yang hakiki. Menulis blog sesungguhnya dapat mengantarkan pada
eksistensi diri sehingga kegiatan ini seyogianya adalah sebuah kegiatan
berproses. Jika saja Raditya Dika tidak mendaftarkan blog-nya dalam blog competition atau lomba blog yang diadakan pihak penyelenggara dari
Blogger, bisa saja Raditya Dika tidak menjadi penulis besar seperti
sekarang ini.
Pencitraan karena menulis blog menjadi hal
yang terdengar negatif, padahal sesungguhnya pencitraan memang
dibutuhkan dalam hidup. Tidak mungkin orang tidak sadar bahwa dirinya
tidak melalukan pencitraan. Menulis blog pun butuh sedikit pencitraan
agar tulisan yang ada di dalamnya mendapat views dan stats yang
merangkak naik. Hal ini juga diperlukan apabila kita mengikuti lomba
blog berhadiah yang hadiahnya sangat menggiurkanmu. Apakah bisa tanpa
pencitraan, kita menulis blog apa adanya demi memenangi lomba blog
berhadiah tersebut? Jawabannya tentu bisa berbeda-beda, tergantung apa
esensi yang telah didapatkan setelah menulis blog, apakah sebagai bahan
pencitraan atau digunakan sebagai bahan refleksi eksistensi diri sebagai
seseorang.
Dalam menulis blog, tentu kita butuh semacam
apresiasi dari orang luar. Entah itu untuk jadi bahan bacaan orang
lainkah, entah untuk menjadi bahan referensi orang lainkah, atau hanya
sekadar penghibur di kala sedang sendirian. Mengikuti lomba blog atau
blog competition apalagi jika didorong karena lomba blog berhadiah, maka
akan terjadi dua percampuran esensi yang didapat dalam menulis blog.
Untuk memenangi lomba blog berhadiah tersebut, tentu diperlukan sedikit
pencitraan. Jika dengan pencitraan, blog kita menjadi salah satu
pemenangnya, eksistensi diri menjadi semakin terlihat saat itu juga.
Untuk memenuhi dua esensi tersebut, kamu bisa saja mengikuti lomba blog Blibli.com Blog Competition yang akan diadakan tidak lama lagi. Siapkan
dirimu dan blogmu sekarang, lalu klik tautan berikut untuk infomasi
lebih lanjut!
Menulis Blog: Pencitraan atau Eksistensi Diri?